Nama : Rifa
Wahyuningsih
NPM :
16410110
Kelas : PBSI
4C
Makul :
Kajian Prosa Fiksi
Ulasan
Cerpen
"Gadis Kecil
Beralis Tebal Bermata Cemerlang"
Sastrawan A. Mustofa Bisri telah
menghasilkan beberapa buku kumpulan puisi dan cerpen salah satunya adalah “Gadis
Kecil Beralis Tebal Bermata Cemerlang”.
“Aku melihatnya dari jendela
kereta api menjelang keberangkatan dari stasiun S menuju kota J. Seorang gadis cilik
beralis tebal berdiri sendirian di peron, memandingiku.”
Dalam cerpen ini bercerita
tentang gadis kecil yang memiliki alis tebal dan bermata cemerlang yang berada
di Statsiun. Tetapi di dalam cerpen tersebut tidak disebutkan Stasiun dengan
jelas hanya dengan inisial huruf depan saja. Mengapa penulis hanya menyebutkan
inisial huruf depan saja, itu yang membuat saya penasaran, dan tak hanya itu
saja, saya juga penasaran dengan gadis yang memiliki alis tebal, seperti apakah
gadis yang memiliki alis tebal apakah gadis itu jahat, sadis karena orang yang
memiliki alis tebal adalah orang yang seram. Tetapi dengan ia mempunyai mata
yang cemerlang saya yakin gadis kecil itu adalah gadis yang manis, dengan kulit
putih dan tentunya gadis yang pendiam.
“Bila tersenyum, pasti akan
semakin indah bibir mungil itu. Tapi dia sama sekali tidak tersenyum.”. Saya
membayangkan dengan alis tebal, mata cemerlang gadis itu tersenyum, pasti ia
mempunyai pesona bak bidadari kecil cantik dan semua mata yang tertuju padanya
pasti tidak berkedip selama mata memandang. Tapi dia hanya diam saja. Saya juga
masih penasaran dengan gadis itu mengapa ia diam saja seperti orang yang tak
mempunyai keluarga atau teman. Rasa penasaran itu sangatlah membuat saya untuk
membaca lebih lanjut. Tetapi saya juga berfikir apa itu hanya mimpi saja.
“Tahu-tahu aku sudah sampai di
stasiun kota J. Dengan taksi aku menuju rumah kenalanku yang menjanjikan akan
mengenalkanku dengan adiknya yang cantik seperti bintang film kesukaanku.” Si Aku
yang sudah ke-PD-an dengan kawannya Sahlan, si Aku ini yang mungkin masih
lajang atau jomblo bahasa tenar dan bahasa gaulnya. ia mengira ia akan
dikenalkan dengan adik kawannya itu. Tapi ia semakin penasaran setelah ia
sampai di rumah Sahlan diotaknya hanya terpikir adik Sahlan saja. Gadis cantik
seperti apakah adik Sahlan ini tentunya yang ada dipikiran si tokoh Aku saat
itu, dia tidak sabar dengan keadaan saat itu juga, seperti orang yang akan
mendapatkan undian rumah lantai 13 dan mobil mewah.
“Ketika aku keluar. Masya Allah,
aku tertegun. Kulihat didepanku seorang
perempuan menatapku. Alisnya tebal, matanya cemerlang, dan senyumnya manis
sekali; persis seperti yang dimilki gadis kecil yang menatapkan di stasiun S.”
Siapa yang tidak tertegun dengan
bidadari yang mempunyai alis tebal dan mata cemerlang, pasti orang yang
mendapatkan beruntung sekali seperti mendapatkan rejeki nomplok yang tak
terduga. Seperti tokoh Aku ini, ia seperti mimpi dua kali bertemu dengan perempuan
dengan ciri-ciri yang sama. Sampai ia seperti orang kehilangan kesadaran ketika
ia melihat perempuan yang berada dalam rumah kawannya tersebut, ia sudah mengira jika itu adalah adik dari
Sahlan yang akan dikenalkannya.
“ “ O ya, kenalkan dulu, ini
Shakila,” katanya sambil melirik perempuan bermata cemerlang disampingnya, “Adikku.
Adik ketemu gede, ha-ha. Istriku tercinta!” Deg. Ada sesuatu seperti memalu
dadaku. Ternyata istrinya, asem, kau Sahlan, batinku.” . semua pasti mengira
jika akan yang dikenalkan dengan si tokoh Aku ini adalah adik perempuannya,
tetapi adik ketemu gede. Ya, adik ketemu gede yang berarti istrinya tegas
Sahlan. Remuk, hancur yang mungkin ia rasakan ketika ia Sahlan mengenalkan istrunya,
yang seharusnya adalah adik perempuannya.
“ “ Percaya atau tidak.” Tiba-tiba
Sahlan melanjutkan, “beberapa tahun ketika aku pulang ke M capek keluyuran
seperti kau sekarang, ibuku memperkenalkan denagn seorang gadis cantik beralis
tebal bermata cemerlang, gadis yang tak lain dan tak bukan ialah yang pernah
kulihat di stasiun S.”” cerita yang sedang Sahlan ceritakan kepada tokoh Aku
ini adalah pengalamannya ia juga, mungkin ia akan mengulang cerita perjalanan
kawannya tersebut. Dengan ditemukannya sosok perempuan cantik mungkin ia akan
berjodoh dengannya. Seperti yang Sahlan alami sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar