PEREMPUAN DI HARI KEMERDEKAAN
Kota
sebelah barat dari Kota Semarang. Kota ini dibagi menjadi 2 bagian daerah yaitu
daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Dibagian utara ini merupakan daerah
dataran rendah dan sebelah selatan merupakan daerah dataran tinggi. Kota ini
yang terkenal mempunyai kegiatan yang baik yaitu bersifat tradisional maupun
agamis seperti Syawalan, dan kota yang memiliki seribu curug atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Curug Sewu. Kota ini adalah Kota Kendal Jawa Tengah.
Salah
satu kecamatan yang terdapat di kota Kendal ini adalah kecamatan Boja, yang
merupakan daerah datarn tinggi di sebelah selatan. Semua orang pasti tahu jika
dataran tinggi merupakan daerah yang dingin dan sejuk. Setiap paginya saya
disuguhkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa dengan sawah yang
membentang luas dan dengan gunung yang menjulang tinggi yaitu gunung Ungaran..
Untuk menuju desa ini dari kecamatan Boja nya sendiri menempuh jarak 10 menit untuk
sampai di desa Purwogondo. Desa Purwogondo dibagi lagi menjadi 4 Dusun. Dusun
Kalongan, Dusun Mangir, Dusun Ngijo, dan Dusun Geblok.
Hari
kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 ini sangat ditunggu-tunggu
oleh warga dusun Mangir. Karena dengan acara ini semua warga merasa terhibur
dan senang dan bisa berkumpul. Di dusun Mangir ini mempunyai anak-anak remaja
yang banyak dan juga aktif. Dari mulai anak SMP hingga anak kuliah, tetapi juga
orang dewasa yang mengkoordinir jika anak remaja tidak bisa atau tidak sanggup
mengurusinya. Dan dengan acara hari kemerdakaan ini anak remaja Mangir membuat
suatu acara lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia.
Salah
satu anak remaja yang aktif yaitu Nia, ia adalah seorang mahasiswi UNNES
jurusan Bimbingan Konseling semester 6. Ia merupakan salah satu anggota remaja
yang aktif dan bersahabat dengan anak remaja yang lainnya. Setiap ada acara di
dusun Mangir ia yang menggerakan semua anggota atau anak remaja Mangir untuk
membantu warga. Sebelum malam dari puncak acara tersebut, Nia mengumpulkan
semua anak remaja untuk membagi tugasnya masing-masing.
“
Ihsan kamu seksi perlengkapan, jadi kamu membantu mas Toro untuk menyiapkan
perlengakapan.”
“
kok aku sih mbak, yang lain saja. Atau tambah anak yang lain juga supaya tidak
hanya aku saja ada temen yang lain juga, masak iya aku sendirian.”
“
kan kamu tidak sendirian ada mas Toro juga.” Sahut Nia dengan tegas.
Tak
lupa ia membagi tugas untuk para anggota perempuan. Menurutnya anggota
perempuan hanya membantu membuat banner ataupun hiasan untuk dipangggungnya.
“
Untuk mbak Lia kamu mengoordinir anak-anak cewek untuk membuat hiasan-hiasan.”
“
siap mbak. Untuk tahun ini lomba untuk warga kampung apa ya mbak, supaya semua
warga itu ikut meramaikan acara, jadi tidak hanya kecil saja.”
Dari
pertanyaan Lia tersebut semua anggota remaja itu berfikir apa yang cocok dan
membuat warga tergiur untuk mengikuti acara lomba. Yang unik dan berbeda dengan
yang lain tentunya.
“
bagaimana kalau lomba gendong-gendongan bapak dan ibu pasti seru.”
“Hahahaha”
timpal semua anak remaja
Semua
yang ada di Madrasah dusun Mangir terbahak-bahak mendengar Heri berbicara
seperti itu. Siapa yang tak ketawa dengan guyonan anak kecil seperti Heri itu.
Memang kecil badannya tetapi nyalinya besar. Sebutannya adalah Heri bakso
karena ia adalah seorang anak dari penjual bakso keliling.
“
sudah diam-diam teman-teman. Apa nih mas Dirga yang unik dan menarik agar semua
warga ikut partisipasi dalam acara lomba”
“
menurut saya kan kita mempuyai desa yang kurang bersih dan indah tuh, bagaimana
kalau kita membuat lomba antar RT pasti semua ikut.”
“
kalau aku setuju ya, bagaimana teman-teman di sini apakah setuju ? “
“
setuju !” sahut semua anak-anak remaja.
Dan
seminggu kemudian satu persatu lomba telah diadakan dan semua selesai dengan baik
berkat dari perempuan yang kuat dan pintar yaitu Nia. Ya memang buka hanya Nia
saja, tetapi ialah yang sangat berjasa di acara lomba peringatan 17 Agustus
ini. Mulai dari membuat surat untuk pak Lurah dan kepala Dusun atau pak Kadus.
Dan riwa-riwi untuk membeli perabotan dan menjadi MC waktu penerimaan hadiah.
Semua ia lakukan karena menurutnya ia yang paling dewasa sendiri, bukan karena
ia sombong dengan bakatnya tetapi ia yang mampu melakukannya ketimbang
anak-anak yang lainnya Dan ia pun
diakhir acara berpesan
“jadilah
perempuan yang tangguh dan cerdas. Agar kita berguna untuk semua orang,
tentunya untuk lingkungan masyrakat dan di sekolah. Untuk itu kita mencoba dari
hal-hal kecil supaya kita tahu apa bakat kita. Sebelum kita menjadi orang
sukses kedepannya. Karena sukses butuh proses tidak instan.”
Mungkin
itu pesan dari sosok perempuan di hari kemerdakaan di dusun Mangir.