Minggu, 22 April 2018

CERPEN



PEREMPUAN DI HARI KEMERDEKAAN

Kota sebelah barat dari Kota Semarang. Kota ini dibagi menjadi 2 bagian daerah yaitu daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Dibagian utara ini merupakan daerah dataran rendah dan sebelah selatan merupakan daerah dataran tinggi. Kota ini yang terkenal mempunyai kegiatan yang baik yaitu bersifat tradisional maupun agamis seperti Syawalan, dan kota yang memiliki seribu curug atau yang lebih dikenal dengan sebutan Curug Sewu. Kota ini adalah Kota Kendal Jawa Tengah.
Salah satu kecamatan yang terdapat di kota Kendal ini adalah kecamatan Boja, yang merupakan daerah datarn tinggi di sebelah selatan. Semua orang pasti tahu jika dataran tinggi merupakan daerah yang dingin dan sejuk. Setiap paginya saya disuguhkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa dengan sawah yang membentang luas dan dengan gunung yang menjulang tinggi yaitu gunung Ungaran.. Untuk menuju desa ini dari kecamatan Boja nya sendiri menempuh jarak 10 menit untuk sampai di desa Purwogondo. Desa Purwogondo dibagi lagi menjadi 4 Dusun. Dusun Kalongan, Dusun Mangir, Dusun Ngijo, dan Dusun Geblok.
Hari kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga dusun Mangir. Karena dengan acara ini semua warga merasa terhibur dan senang dan bisa berkumpul. Di dusun Mangir ini mempunyai anak-anak remaja yang banyak dan juga aktif. Dari mulai anak SMP hingga anak kuliah, tetapi juga orang dewasa yang mengkoordinir jika anak remaja tidak bisa atau tidak sanggup mengurusinya. Dan dengan acara hari kemerdakaan ini anak remaja Mangir membuat suatu acara lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia.
Salah satu anak remaja yang aktif yaitu Nia, ia adalah seorang mahasiswi UNNES jurusan Bimbingan Konseling semester 6. Ia merupakan salah satu anggota remaja yang aktif dan bersahabat dengan anak remaja yang lainnya. Setiap ada acara di dusun Mangir ia yang menggerakan semua anggota atau anak remaja Mangir untuk membantu warga. Sebelum malam dari puncak acara tersebut, Nia mengumpulkan semua anak remaja untuk membagi tugasnya masing-masing.
“ Ihsan kamu seksi perlengkapan, jadi kamu membantu mas Toro untuk menyiapkan perlengakapan.”
“ kok aku sih mbak, yang lain saja. Atau tambah anak yang lain juga supaya tidak hanya aku saja ada temen yang lain juga, masak iya aku sendirian.”
“ kan kamu tidak sendirian ada mas Toro juga.” Sahut Nia dengan tegas.
Tak lupa ia membagi tugas untuk para anggota perempuan. Menurutnya anggota perempuan hanya membantu membuat banner ataupun hiasan untuk dipangggungnya.
“ Untuk mbak Lia kamu mengoordinir anak-anak cewek untuk membuat hiasan-hiasan.”
“ siap mbak. Untuk tahun ini lomba untuk warga kampung apa ya mbak, supaya semua warga itu ikut meramaikan acara, jadi tidak hanya kecil saja.”
Dari pertanyaan Lia tersebut semua anggota remaja itu berfikir apa yang cocok dan membuat warga tergiur untuk mengikuti acara lomba. Yang unik dan berbeda dengan yang lain tentunya.
“ bagaimana kalau lomba gendong-gendongan bapak dan ibu pasti seru.”
“Hahahaha” timpal semua anak remaja
Semua yang ada di Madrasah dusun Mangir terbahak-bahak mendengar Heri berbicara seperti itu. Siapa yang tak ketawa dengan guyonan anak kecil seperti Heri itu. Memang kecil badannya tetapi nyalinya besar. Sebutannya adalah Heri bakso karena ia adalah seorang anak dari penjual bakso keliling.
“ sudah diam-diam teman-teman. Apa nih mas Dirga yang unik dan menarik agar semua warga ikut partisipasi dalam acara lomba”
“ menurut saya kan kita mempuyai desa yang kurang bersih dan indah tuh, bagaimana kalau kita membuat lomba antar RT pasti semua ikut.”
“ kalau aku setuju ya, bagaimana teman-teman di sini apakah setuju ? “
“ setuju !” sahut semua anak-anak remaja.
Dan seminggu kemudian satu persatu lomba telah diadakan dan semua selesai dengan baik berkat dari perempuan yang kuat dan pintar yaitu Nia. Ya memang buka hanya Nia saja, tetapi ialah yang sangat berjasa di acara lomba peringatan 17 Agustus ini. Mulai dari membuat surat untuk pak Lurah dan kepala Dusun atau pak Kadus. Dan riwa-riwi untuk membeli perabotan dan menjadi MC waktu penerimaan hadiah. Semua ia lakukan karena menurutnya ia yang paling dewasa sendiri, bukan karena ia sombong dengan bakatnya tetapi ia yang mampu melakukannya ketimbang anak-anak yang lainnya  Dan ia pun diakhir acara  berpesan
“jadilah perempuan yang tangguh dan cerdas. Agar kita berguna untuk semua orang, tentunya untuk lingkungan masyrakat dan di sekolah. Untuk itu kita mencoba dari hal-hal kecil supaya kita tahu apa bakat kita. Sebelum kita menjadi orang sukses kedepannya. Karena sukses butuh proses tidak instan.”
Mungkin itu pesan dari sosok perempuan di hari kemerdakaan di dusun Mangir.





Senin, 02 April 2018

Ulasan Cerpen " Gadis Kecil Beralis Tebal Bermata Cemerlang"

Nama   : Rifa Wahyuningsih
NPM   : 16410110
Kelas   : PBSI 4C
Makul  : Kajian Prosa Fiksi

Ulasan Cerpen 
"Gadis Kecil Beralis Tebal Bermata Cemerlang"

Sastrawan A. Mustofa Bisri telah menghasilkan beberapa buku kumpulan puisi dan cerpen salah satunya adalah “Gadis Kecil Beralis Tebal Bermata Cemerlang”.
“Aku melihatnya dari jendela kereta api menjelang keberangkatan dari stasiun S menuju kota J. Seorang gadis cilik beralis tebal berdiri sendirian di peron, memandingiku.”
Dalam cerpen ini bercerita tentang gadis kecil yang memiliki alis tebal dan bermata cemerlang yang berada di Statsiun. Tetapi di dalam cerpen tersebut tidak disebutkan Stasiun dengan jelas hanya dengan inisial huruf depan saja. Mengapa penulis hanya menyebutkan inisial huruf depan saja, itu yang membuat saya penasaran, dan tak hanya itu saja, saya juga penasaran dengan gadis yang memiliki alis tebal, seperti apakah gadis yang memiliki alis tebal apakah gadis itu jahat, sadis karena orang yang memiliki alis tebal adalah orang yang seram. Tetapi dengan ia mempunyai mata yang cemerlang saya yakin gadis kecil itu adalah gadis yang manis, dengan kulit putih dan  tentunya gadis yang pendiam.
“Bila tersenyum, pasti akan semakin indah bibir mungil itu. Tapi dia sama sekali tidak tersenyum.”. Saya membayangkan dengan alis tebal, mata cemerlang gadis itu tersenyum, pasti ia mempunyai pesona bak bidadari kecil cantik dan semua mata yang tertuju padanya pasti tidak berkedip selama mata memandang. Tapi dia hanya diam saja. Saya juga masih penasaran dengan gadis itu mengapa ia diam saja seperti orang yang tak mempunyai keluarga atau teman. Rasa penasaran itu sangatlah membuat saya untuk membaca lebih lanjut. Tetapi saya juga berfikir apa itu hanya mimpi saja.
“Tahu-tahu aku sudah sampai di stasiun kota J. Dengan taksi aku menuju rumah kenalanku yang menjanjikan akan mengenalkanku dengan adiknya yang cantik seperti bintang film kesukaanku.” Si Aku yang sudah ke-PD-an dengan kawannya Sahlan, si Aku ini yang mungkin masih lajang atau jomblo bahasa tenar dan bahasa gaulnya. ia mengira ia akan dikenalkan dengan adik kawannya itu. Tapi ia semakin penasaran setelah ia sampai di rumah Sahlan diotaknya hanya terpikir adik Sahlan saja. Gadis cantik seperti apakah adik Sahlan ini tentunya yang ada dipikiran si tokoh Aku saat itu, dia tidak sabar dengan keadaan saat itu juga, seperti orang yang akan mendapatkan undian rumah lantai 13 dan mobil mewah.
“Ketika aku keluar. Masya Allah, aku tertegun. Kulihat didepanku  seorang perempuan menatapku. Alisnya tebal, matanya cemerlang, dan senyumnya manis sekali; persis seperti yang dimilki gadis kecil yang menatapkan di stasiun S.”
Siapa yang tidak tertegun dengan bidadari yang mempunyai alis tebal dan mata cemerlang, pasti orang yang mendapatkan beruntung sekali seperti mendapatkan rejeki nomplok yang tak terduga. Seperti tokoh Aku ini, ia seperti mimpi dua kali bertemu dengan perempuan dengan ciri-ciri yang sama. Sampai ia seperti orang kehilangan kesadaran ketika ia melihat perempuan yang berada dalam rumah kawannya tersebut,  ia sudah mengira jika itu adalah adik dari Sahlan yang akan dikenalkannya.
“ “ O ya, kenalkan dulu, ini Shakila,” katanya sambil melirik perempuan bermata cemerlang disampingnya, “Adikku. Adik ketemu gede, ha-ha. Istriku tercinta!” Deg. Ada sesuatu seperti memalu dadaku. Ternyata istrinya, asem, kau Sahlan, batinku.” . semua pasti mengira jika akan yang dikenalkan dengan si tokoh Aku ini adalah adik perempuannya, tetapi adik ketemu gede. Ya, adik ketemu gede yang berarti istrinya tegas Sahlan. Remuk, hancur yang mungkin ia rasakan ketika ia Sahlan mengenalkan istrunya, yang seharusnya adalah adik perempuannya.
“ “ Percaya atau tidak.” Tiba-tiba Sahlan melanjutkan, “beberapa tahun ketika aku pulang ke M capek keluyuran seperti kau sekarang, ibuku memperkenalkan denagn seorang gadis cantik beralis tebal bermata cemerlang, gadis yang tak lain dan tak bukan ialah yang pernah kulihat di stasiun S.”” cerita yang sedang Sahlan ceritakan kepada tokoh Aku ini adalah pengalamannya ia juga, mungkin ia akan mengulang cerita perjalanan kawannya tersebut. Dengan ditemukannya sosok perempuan cantik mungkin ia akan berjodoh dengannya. Seperti yang Sahlan alami sebelumnya.

Senin, 25 Desember 2017

UAS SBM Kelas 3C PBSI TA 2017/2018

Bapak, saya Rifa Wahyuningsih, NPM 16410110, Kelas  PBSI 3C.
Berikut ini saya lampirkan pengerjaan UAS saya.
Silakan klik link di bawah ini.
http://bit.ly/2l6OlQy

Sabtu, 01 Juli 2017

PANTUN

           Pantun Cinta

Tawaku dengannya
Rinduku untuknya
Marahku karenanya
Sesalku tak bisa memilikinya.

PUISI

          Mawar

Ciptaan Sang Pencipta
Merona merah warnamu
Aromamu membius semua orang
Cinta dan kasih seseorang kaulah saksinya
Simbol kasih sayang seorang pecandu cinta
Durimu sebagai penjaga dirimu
Penambah kesempurnaan dirimu.


Minggu, 23 April 2017

Sambutan dan pembukaan acara SEMARAK KARTINI 2017 "Perempuan Berkarya" bersama Rektor Universitas PGRI Semarang Bapak Muhdi, S.H., M.Hum. dan Ibu Wakil Walikota Semarang Ir, Hevearita Gunaryanti R., selanjutnya pemukulan gong oleh Bapak Muhdi, S.H., M.Hum dan Ibu Wakil Walikota Semarang Ir, Hevearita Gunaryanti R.
foto bersama finalis putri kartini Anggita Ikko N.N perwakilan dari PBSI 2C

CERPEN

PEREMPUAN DI HARI KEMERDEKAAN Kota sebelah barat dari Kota Semarang. Kota ini dibagi menjadi 2 bagian daerah yaitu daerah dataran t...